Perkembangan dunia salah satunya
ditandai dengan perkembangan IPTEK yang sangat pesat yang selalu memberikan
kemudahan dan keleluasaan tanpa batas waktu, ruang dan jarak. Koneksi secara
elektronik antarnegara, antarkawasan, antarbenua bisa dilakukan dengan mudah.
Inovasi-inovasi yang dihasilkan berkembang pesat dan mempengaruhi disemua
bidang kehidupan manusia. Bidang ekonomi, bidang Hankam, bidang Sosial budaya,
bidang Politik, dan bidang Pendidikan tidak pernah lepas dari sirkulasi
teknologi. Perkembangan teknologi komunikasi mempengaruhi perkembangan
pembangunan suatu bangsa yang mengubah paradigma masyarakat dalam mencari dan
menemukan informasi yang tidak terbatas melalui media sederhana tetapi juga
melalui media teknologi tinggi sebagai sumber informasi.
Teknologi Informasi ( disingkat IT dalam bahasa Inggris )
telah mengubah kebudayaan dan kebiasaan sebagian besar masyarakat dunia. Hal
serupa juga terjadi saat revolusi Industri di abad 20, dimana terjadi peralihan
secara besar-besaran dari tenaga manusia berganti menjadi tenaga mesin. Apalagi
pada negara-negara maju, mereka adalah pioneer saat revolusi-revolusi seperti
ini. Dari revolusi tersebut, banyak hal yang mengalami perubahan, petani akan
berkurang, buruh akan mulai bertransformasi menjadi seseorang yang lebih
memiliki skill, karena memang dituntut untuk itu. Revolusi semacam itu membawa
kemajuan dan membuat hidup manusia lebih mudah.
Ledakan Teknologi Informasi dan
Komunikasi telah membuka babak baru bagi masyarakat untuk memperoleh informasi
secara otonom. Sekat-sekat informasi dengan sendirinya menghilang oleh
inisiatif kuat individu yang ingin mengetahui lebih jauh apa yang terjadi
sekitarnya. Setiap orang memiliki akses terhadap sumber informasidimanapun di
dunia ini. Konsekuensinya, masyarakat menjadi kritis dan tanggap terhadap hal
yang berkembang.
Perkembangan dunia teknologi informasi yang demikian
pesatnya telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat
manusia. Kegiatan komunikasi yang sebelumnya menuntut peralatan yang begitu
rumit, kini relatif sudah digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis.
Sistem kerja alat teknologi telah mengalihfungsikan tenaga otot manusia dengan
pembesaran dan percepatan yang menakjubkan. Begitupun dengan telah ditemukannya
formulasi-formulasi baru aneka kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser
posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktivitas manusia.
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang telah kita capai sekarang
benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan
kenyamanan bagi kehidupan umat manusia.
Bagi masyarakat sekarang, teknologi informasi dan
komunikasi merupakan suatu religion. Pengembangannya dianggap sebagai solusi
dari permasalahan yang ada. Sementara orang bahkan memuja hal tersebut sebagai
liberator yang akan membebaskan mereka dari kungkungan kefanaan dunia. Selain
itu, hal tersebut juga diyakini akan memberi umat manusia kebahagiaan dan
immortalitas. Sumbangan teknologi informasi dan komunikasi terhadap peradaban
dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri.
Seperti yang kita ketahui bahwa di era serba modern seperti
saat ini, peran teknologi informasi dalam kehidupan sehari-hari tentunya sangat
berpengaruh. Hal ini tidak terlepas dari aktivitas kita yang kerap kali
ditunjang dengan teknologi informasi itu sendiri yang mampu menjawab tuntutan
pekerjaan yang lebih cepat, mudah, murah dan menghemat waktu.
Kemajuan teknologi menjadi jawaban dari kemajuan globalisasi
yang kian menyelimuti dunia. Suatu kemajuan yang tentunya akan memberikan
dampak bagi peradaban hidup pelajar. Tidak dapat dipungkiri, kini kita telah
menjadi “budak” dari peradaban teknologi informasi itu sendiri. Bagaiman tidak,
banyaknya pelajar yang sekaligus berperan sebagai pengguna teknologi informasi
dan komunikasi, membuktikan bahwa kehidupan yang mereka lakoni tak pernah lepas
dari peran teknologi informasi.
Menghadapi keadaan seperti ini, kita sebagai pelajar perlu
diarahkan pada sikap “sadar teknologi” atau “melek teknologi”. Kemajuan yang
sering diartikan sebagai modernisasi, menjanjikan kemampuan manusia untuk
mengendalikan alam melalui ilmu pengetahuan, meningkatkan kesejahteraan
material melalui teknologi dan meningkatkan efektivitas kemampuan pelajar
melalui penerapan organisasi yang berdasarkan pertimbangan kesadaran. Karena
dengan ilmu pengetahuan teknologi informasi dan komunikasi pula, manusia dapat
melakukan hal-hal yang sebelumnya belum pernah dibayangkan.
Di satu sisi, teknologi memiliki keuntungan bagi orang yang
menggunakannya. Misalkan saja dalam hal berbagi informasi, para pelajar dapat
mengakses informasi dunia dengan cepat dan mudah, sehingga mereka dapat
menyadari bahwa dunia seakan berada di genggaman mereka. Suatu akses yang
tentunya akan memperkaya para pelajar dengan segudang informasi yang dapat
memacu motivasi mereka untuk meningkatkan kreativitasnya, khususnya dalam
bidang informatika.
Bukan hanya itu, teknologi informasi dan komunikasi juga
memiliki andil yang besar dalam hal sarana pembelajaran. Karena seperti yang
kita ketahui bahwa teknologi informasi dan komunikasi kini telah merasuk ke
dalam kurikulum dunia pendidikan. Suatu hal yang tentunya menjadi gebrakan di
dunia pendidikan dalam ajang peningkatan potensi pelajar. Selain itu gelombang
kemajuan dan perkembangan teknologi dalam bidang pendidikan telah membawa
perubahan pada kehidupan dan gaya hidup pelajar yang lebih dinamis. Dengan
adanya hal tersebut, maka pelajar senantiasa menghidupkan dan menyalurkan
semangat untuk mengeksplorasi ilmu yang belum diketahui.
Kehidupan kita sekarang perlahan-lahan mulai berubah dari
dulunya era industri berubah menjadi era informasi dan komunikasi dibalik
pengaruh era globalisasi dan informatika yang menjadikan komputer, internet,
dan pesatnya perkembangan teknologi informasi sebagai bagian utama yang harus
ada atau tidak boleh kekurangan di dunia pendidikan. Dalam memasuki era
tersebut, sekolah memiliki tanggung jawab untuk menyiapkan siswa dalam
menghadapi semua tantangan yang berubah sangat cepat dalam lingkungan kehidupan
mereka. Kemampuan untuk berbahasa asing dan kemahiran komputer adalah dua
kriteria yang sering kali diminta masyarakat untuk memasuki era globalisasi
baik di Indonesia maupun di seluruh dunia. Maka dengan adanya komputer yang
telah merambah di segala kehidupan manusia, hal itu membutuhkan tanggung jawab
yang sangat tinggi bagi sistem pendidikan kita untuk mengembangkan kemampuan
berbahasa siswa dan kemahiran komputer.
Selain itu dengan adanya sistem pendidikan yang berbasis
pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maka diharapkan
pelajar-pelajar di negeri kita dapat bersaing dan mengejar ketertinggalan dari
pelajar di negeri maju tanpa perlu kehilangan nilai-nilai kemanusian dan budaya
yang kita miliki. Atau dengan kata lain, peserta didik di jenjang pendidikan
dasar perlu diarahkan dan dibekali pendidikan teknologi guna menuju
masyarakat yang “melek teknologi” yaitu bercirikan mampu mengenal,
mengerti, memilih, menggunakan, memelihara, memperbaiki, menilai, menghasilkan
produk teknologi sederhana, dan peduli terhadap masalah yang berkaitan dengan
teknologi.
Di lain hal, teknologi informasi dan komunikasi juga
dapat mendorong kita untuk melihat hal kecil sebagai hal yang dapat
dijadikan sebagai sejumlah peluang yang tersaji di hadapan mata. Karena dengan
begitu, maka kita dapat membalikkan arah imperialisme budaya yang dibawa
oleh perkembangan di bidang tekonologi informasi ini, menjadi sesuatu yang
bermanfaat.
Namun, di samping semua itu, kita tidak bisa pula menipu
diri akan kenyataan bahwa era teknologi informasi dan komunikasi mendatangkan
malapetaka dan kesengsaraan bagi kehidupan kita. Dalam peradaban modern yang
muda, terlalu sering manusia terhenyak oleh disilusi dari dampak negatif
perkembangan teknologi ini terhadap kehidupan umat manusia. Kalaupun teknologi
informasi mampu mengungkap semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak
berarti teknologi informasi sinonim dengan kebenaran. Sebab hal tersebut hanya
mampu menampilkan kenyataan. Sedangkan kebenaran yang manusiawi haruslah lebih
dari sekedar kenyataan obyektif. Tentu saja teknologi informasi dan
komunikasi tidak mengenal moral kemanusiaan, oleh karena itu hal tersebut tidak
pernah bisa mejadi standar kebenaran ataupun solusi dari masalah-masalah
kemanusiaan.
Semakin kuatnya gejala “dehumanisasi”, tergerusnya
nilai-nilai kemanusiaan dewasa ini, merupakan salah satu oleh-oleh yang dibawa
kemajuan teknologi tersebut. Bahkan, sampai tataran tertentu, dampak negatif
dari peradaban yang tinggi itu dapat melahirkan kecenderungan pengingkaran
manusia sebagai homo-religousus atau makhluk teomorfis.
Teknologi informasi juga dapat menimbulkan sisi rawan yang
gelap sampai tahap mencemaskan dengan kekhawatiran pada perkembangan tindak
pidana di bidang teknologi itu sendiri yang berhubungan dengan
“cybercrime” atau kejahatan mayantara. Masalah kejahatan mayantara ini
sepatutnya mendapat perhatian semua pihak secara seksama pada perkembangan
teknologi masa depan. Karena kejahatan ini termasuk salah satu kejahatan luar
biasa, bahkan dirasakan pula sebagai kejahatan misterius yang dapat mengancam
kehidupan masyarakat. Tindak pidana atau kejahatan ini adalah sisi paling buruk
di dalam kehidupan modern dari masyarakat akibat kemajuan pesat teknologi
dengan meningkatnya peristiwa kejahatan komputer, pornografi, terorisme
digital, “perang” informasi sampah, bias informasi, hacker, cracker dan
sebagainya.
Seperti halnya dengan peristiwa kejahatan mayantara yang
menimpa situs Mabes TNI, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Mabes
Polri dan Departemen Luar Negeri Republik Indonesia merupakan sisi gelap dari
kejahatan teknologi informasi yang memanfaatkan kecanggihan internet. Bukan
hanya itu, situs Microsoft, NASA dan pentagon tidak luput dari para hacker
nakal yang mengacaukan sistem informasi dan data yang dimiliki oleh Amerika
Serikat. Selain itu, kasus pembobolan ATM oleh para hacker nakal juga
menjadi salah satu dampak negatif dari teknologi informasi yang marak terjadi.
Tak dapat juga dipungkiri bahwa dampak negatif dari
teknologi informasi sangat dirasakan oleh kaum pelajar. Banyaknya pelajar yang
terlena dengan fasilitas website hiburan dari teknologi informasi seperti
facebook, chatting, twitter dan sebagainya, membuat mereka menyampingkan
kewajibannya, bahkan mereka menjadikan hal tersebut sebagai hobi yang dilakukan
tanpa mengenal waktu. Konsekuensinya, para pelajar akan menjadi malas dan
semakin membutakan kesadaran mereka tentang pentingnya sadar teknologi.
Inilah sebenarnya sisi paling buruk yang tidak dapat
dihindarkan dan disembunyikan dari kemajuan teknologi informasi dewasa ini.
Oleh karena itu kita harus berhati-hati terhadap dampak negatif yang
ditimbulkan, karena dampak negaitf tersebut dapat mengubah paradigma pelajar
dalam menghadapi era teknologi informasi dan komunikasi.
Bagi pelajar Indonesia, sebagai generasi pelanjut tidak akan
luput dari pengaruh perkembangan buruk teknologi informasi dewasa ini maupun
masa depan. Masalah ini perlu ditanggulangi supaya tidak menjadi hal yang dapat
menjadi ancaman bagi para pelajar dalam mencapai masa depan mereka.
Akan tetapi, janganlah kita mencemaskan perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi ini. Pandai-pandailah kita memanfaatkan
media ini dan memilih yang bernilai positif. Ambillah hal yang perlu dan
jadikan hal yang bernilai negatif sebagai bahan pertimbangan dan perbandingan.
Bersikap positiflah menghadapi perkembangan teknologi informasi ini.
perkembangan ini akan memberi pengetahuan yang banyak dan berguna bagi
orang-orang yang dapat memanfaatkannya secara positif. Jadi perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi bukanlah sesuatu yang perlu dicemaskan
tetapi sesuatu yang harus digali manfaatnya.
Dalam menyikapi perkembangan teknologi itu sendiri, semuanya
tergantung dari pribadi kita masing-masing. Karena teknologi informasi dan
komunikasi itu memiliki warna dasar putih. Tergantung dari penggunanya. Apakah
kita ingin membelokkannya ke kiri dengan mengubah warna putih menjadi kehitaman
yang melambangkan sisi negatif teknologi tersebut, atau kita ingin
membelokkannya ke kanan dengan mengubah warna putih menjadi keemasan
yang melambangkan sisi positif dari teknologi informasi dan komunikasi itu
sendiri.
Dengan adanya pemanfaatan sumber daya manusia yang
memungkinkan untuk membawa setiap individu ke ranah era jaman globalisasi.
Pengembangan kepada SDM akan berdampak pada tingkah laku manusia yang berpikir
secara maju sehingga memunculkan ide dan gagasan baru untuk mempermudah
interaksi satu sama lain. Individu yang mencari ke-efektifan waktu dan serba
kepraktisan ini lah yang mendorong untuk memunculkan teknologi yang serba maju
dengan kata lain teknologi tersebut praktis dan efisien. Individu yang akan haus tentang informasi itu
pun juga menjadi salah satu faktor dimana individu membutuhkan teknologi
komunikasi yang semakin canggih dan berkembang.
Komunikasi merupakan suatu untuk menyampaikan segala informasi, dimana
informasi tersebut harus sampai ke masyarakat luas dengan cepat, maka dari itu
teknologi komunikasi jalan satu – satu nya untuk menyalurkan informasi
tersebut.